Sabtu, 15 Februari 2014

Mengapa Roda Berputar Ketika Dimiringkan, Badan Ikut Memutar?



Menurut Eva :
Apabila sebuah roda sedang berputar dalam kondisi vertikal dan porosnya diganggu (miring ke kanan/ kiri) maka akan terjadi perubahan arah tubuh. Jika dimiringkan ke kanan, maka tubuh juga akan ikut ke kanan. Jika dimiringkan ke kiri, tubuh juga akan ikut ke kiri.

Badan kita dapat memutar karena adanya efek gaya giroskopis. Prinsip kerja gaya ini, pada dasarnya merupakan prinsip kekekalan momentum sudut. Satu dari beberapa hukum dasar mengenai kekekalan energi. Jika suatu roda berputar, maka ia mempunyai vektor arah dan kecepatan. Sekali ia berputar, maka gangguan dari luar hanya akan mempengaruhi sementara, lalu roda menyeimbangkan dirinya kembali.

Contohnya pada motor. Jika seseorang duduk pada motor yang diam, kemungkinan besar seseorang akan terjatuh. Lain halnya jika motor berjalan. Motor memiliki momen yang diberikan oleh roda. Sekarang jika seseorang membonceng teman, dan teman menggoyangkan diri ke kiri dan ke kanan (momen gangguan), maka sekalipun dibiarkan akan ada (efek) momen ketiga yang menyeimbangkan.


Menurut Joshua :
Badan kita dapat memutar karena adanya efek gaya giroskopis. Prinsip kerja gaya ini, pada dasarnya merupakan prinsip kekekalan momentum sudut. Satu dari beberapa hukum dasar mengenai kekekalan energi. Jika suatu roda berputar, maka ia mempunyai vektor arah dan kecepatan. Sekali ia berputar, maka gangguan dari luar hanya akan mempengaruhi sementara, lalu roda menyeimbangkan dirinya kembali.

Efek gaya giroskop bisa dijelaskan seperti berikut. Jika ada suatu benda memiliki momen pada satu arah tertentu dan ada momen gangguan datang(momen kedua), maka akan muncul (efek) momen ketiga yang akan menyeimbangkan, sehingga benda tetap pada kondisi semula.

Contohnya pada motor. Jika seseorang duduk pada motor yang diam, kemungkinan besar seseorang akan terjatuh. Lain halnya jika motor berjalan. Motor memiliki momen yang diberikan oleh roda. Sekarang jika seseorang membonceng teman, dan teman menggoyangkan diri ke kiri dan ke kanan (momen gangguan), maka sekalipun dibiarkan akan ada (efek) momen ketiga yang menyeimbangkan.

Menurut William :
Apabila sebuah roda sedang berputar dalam kondisi vertikal dan porosnya diganggu (miring ke kanan/ kiri) maka akan terjadi perubahan arah tubuh. Jika dimiringkan ke kanan, maka tubuh juga akan ikut ke kanan. Jika dimiringkan ke kiri, tubuh juga akan ikut ke kiri.

Ada suatu gaya yang bekerja pada saat roda tersebut diputar, namanya gaya giroskopis. Gaya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut, jika suatu roda berputar, maka ia mempunyai vektor arah dan kecepatan. Sekali ia berputar, maka gangguan dari luar hanya akan mempengaruhi sementara, lalu roda akan menyeimbangkan dirinya kembali. Roda yang berputar akan berusaha untuk tetap mengarah pada arah yang ditentukan sehingga perputaran tetap seimbang.

Efek dari gaya tersebut bisa dijelaskan seperti berikut. Jika ada suatu benda memiliki momen gaya pada satu arah tertentu dan ada momen gaya gangguan datang (momen kedua), maka akan muncul (efek) momen gaya ketiga yang akan menyeimbangkan, sehingga benda tetap pada kondisi semula. Contohnya pada saat naik sepeda. Jika seseorang duduk pada sepeda yang diam, orang pasti akan terjatuh. Lain halnya jika sepeda berjalan. Sepeda memiliki momen gaya yang diberikan oleh roda. Sekarang jika seseorang mengalami momen gaya gangguan (momen kedua), seperti terkena angin yang keras atau saat membonceng mengalami guncangan, maka sekalipun dibiarkan akan ada (efek) momen gaya ketiga yang menyeimbangkan.

Hal ini sesuai dengan hukum kesetimbangan benda tegar, yaitu keadaan benda stabil (∑ F=0 / ∑ T=0) tetapi jika diganggu dengan diberikan suatu gaya, akan menjadi tidak stabil dan akan berusaha mengembalikan posisi stabilnya.